Sabtu, 21 Juli 2012










Sejarah Muhammadiyah

 
 Masjid Bersejarah
PROLOG

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan .
Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.
 
Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Dan kini Muhammadiyah telah ada diseluruh pelosok tanah air.
 
Disamping memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki, beliau juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum pengajian yang disebut "Sidratul Muntaha". Pada siang hari pelajaran untuk anak-anak laki-laki dan perempuan. Pada malam hari untuk anak-anak yang telah dewasa.
KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga tahun 1934.Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi Konggres Tahunan pada tahun 1926 yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan.







PENGERTIAN MUHAMMADIYAH.....


Apakah muhammadiyah itu...?..
Masih banyak orang yang asing ...dengan muhammadiyah.malah sebagian masih ada yang takut oleh yang namanya muhammadiyah,hal itu wajar saja karena mereka belum mengenal muhammadiyah.dalam artian tak kenal maka tak sayang...atau mungkin sudah ada doktrin sejak zaman dulu yang di perbuat oleh musuh islam yang menjajah selama 350 th...malah ada juga yang menyebutkan bahwa muhammadiyah adalah kaum aliran WAHABI..itu semua sangat tidak benar....kalau begitu apa itu muhammadiyah..?.....muhammadiyah kalau menurut arti bahasa adalah:pengikut nabi muhammad/amat nabi muhammad saw.sedangkan dalam arti secara istilah adalah:satu organisasi gerakan islam,yang bergerak dalam bidang DA'WAH amar ma'ruf nahyi munkar,dengan mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya.ALLOH SWT mewajibkan dengan perintahnya bahwasanya harus ada ummat yang mengajak kepada kebajikan dan amar ma'ruf nahyi munkar.
didalam surat ali-imron ayat 104.


وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِوَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِوَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
kalimat minkum,Mimnya LITTAB'ID menunjukan sebagian di antara kalian.artinya harus ada sebahagian dari antara kalian....Ummatun,artinya satu ummat.dalam tafsir dikatakan:kumpulan pribadi-pribadi manusia sehingga jadi mereka itu seperti jasad yang satu.kalau kita perhatikan ayat tersebut,berarti perintah berorganisasi sangatlah penting.berjama'ah.....kompaq....solid dan rapih.
arti organisasi yang baik dan moderen harus didukung dengan tiga paktor.
1.pimpinan yang berwibawa.wawasan lega jauh ke depan.
2.anggota yang kompak dan gawe yang soson-soson.
3.arah tujuan yang jelas.
 oleh karena itu mari kita perhatikan firmanALLOH SWT didalam surat al-anfal ayat 24.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُواْاسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَ للرَّ سُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَايُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْأَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS. 8:24) :  
kalimah...lima yuhyiikum...yang menghidupkan kalian,itu adalah suatu isyarat yang sangat mendalam.supaya ummat islam hidup bergerak dimana-mana dengan sumber syi'ar islam sehingga agama hidup dan tidak beku atau mati konyol





 

Amal usaha muhammadiyah



Sebagaimana yang dipahami umum, Muhammadiyah dengan seluruh sepak terjangnya itu ’hanyalah’ merupakan konstruksi sosial dari surat Al Ma’un. Oleh sebab itu secara ideologi Muhammadiyah itu adalah Al Ma’unisme. Sehingga warga Muhammadiyah bisa disebut sebagai kaum ”Al Ma’unis”.
Sebagai konsekuensi dari ideologi Al Ma’unisme, maka orientasi ke-Islaman kaum Al Maunis ini menjadi lebih antroposentris dari pada teosentris, dengan berbagai macam implikasinya. Kaum Al Ma’unis lebih eksoteris dalam beragama, lebih empati terhadap masalah-masalah berkaitan dengan ”yang tercipta” daripada ”Sang Pencipta”.
Kiprah Muhammadiyah yang sangat ekstensif di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial adalah konsepsi, formulasi, dan realisasi dari karakter Islam yang terpusat pada ”yang tercipta” tersebut.
Dalam gerakan Muhammadiyah, konsep tentang ”Yatim” dan ”Miskin” dewasa ini belum mengalami perluasan makna. ”Yatim” sebetulnya bukan hanya secara harfiah anak yang sudah tidak memiliki orang tua. Begitu juga konsep miskin tidak sekedar kalangan masyarakat yang tidak berkecukupan dasar secara ekonomis, tetapi juga sosial bahkan spiritual.
Awal gerakan Muhammadiyah di bidang pendidikan menemukan momentum sebagai pelopor. Ketika negara dan kelompok masyarakat yang lain belum melakukannya. Namun setelah memasuki satu abad kiprahnya, Muhammadiyah mulai kehilangan kepeloporan itu.
Peran Muhammadiyah di bidang pendidikan mulai diadopsi oleh isntitusi-institusi dan terutama telah diakuisisi oleh negara. Sehingga kiprah Muhammadiyah di bidang pendidikan dewasa ini mengalami kemerosotan yang agak tajam karena gagal melakukan inovasi dalam menghadapi kompetitor-kompetitor yang sebetulnya mereka dulu meniru Muhammadiyah. Kompetitor itu adalah termasuk negara.